Ibu
Ibu adalah nama lain dari kasih sayang yang indah, yang
diberikan Allah sebagai rahmat bagi hambaNya. Ibu ibarat malaikat yang menjadi
pelindung anak- anaknya dari setiap kejahatan yang akan menyakiti mereka.
Bahkan ketika manusia terlahir tanpa dampingan seorang ibu, rasanya mereka akan
siap menukar apapun yang dimilikinya demi kehadian sang ibu tercinta. Maka tak
heran jika seorang ibu selalu diagungkan kebaikannya, baik ketika dia masih ada
ataupun sudah tiada. Setiap anak akan begitu nyaman berada di samping ibunya.
Karena itulah, secara alamiah pula, anak-anak melihat ibu sebagai sosok panutan
yang patut diikutinya.
Maka tak dipungkiri lagi, jika ibu adalah ibarat guru pertama bagi anak-anak. Dengan ibu jugalah, anak- anak belajar mengenali dan mempelajari dunia ini.
Maka tak dipungkiri lagi, jika ibu adalah ibarat guru pertama bagi anak-anak. Dengan ibu jugalah, anak- anak belajar mengenali dan mempelajari dunia ini.
Dibandingkan ayah, ibu adalah
sosok yang penuh kasih. Kalau ayah lebih kuat dengan pendekatan logis, ibu
dikenal dengan pendekatannya yang emosional dan penuh cinta. Jadi, tak salah
jika anak belajar segala hal yang bersifat emosional—empati, rasa hormat, kasih
sayang, penghargaan terhadap orang lain, dan lain-lain—dari ibunya. Untuk itu,
ibu adalah sosok yang tepat ajarkan empati pada anak. Ibu-lah yang mengajari si kecil bagaimana menghormati orang yang
lebih tua. Ketika bertemu orangtua atau orang yang dituakan, Ibu mencium tangan
dan meminta anak untuk melakukan hal yang sama, misalnya. Tentu, ini tidak
hanya sekadar meminta anak mencium tangan, tetapi dengan penjelasan mengapa ia
perlu melakukan itu. Atau, ketika anak bertanya mengapa ia harus mencium
tangan nenek, Ibu dapat menjelaskan bahwa nenek adalah orang tua di dalam
keluarga dan harus dihormati. Sebaiknya gunakan kesempatan anak bertanya
tersebut untuk memberi penjelasan yang memadai. Sesibuk apa pun, ketika anak
bertanya, Ibu sebaiknya tidak memberi jawaban apa adanya. Misalnya, “Karena
nenek adalah orang tua.”Eksplorasi keingintahuan anak dengan menjelaskan bahwa
hal tersebut juga perlu dilakukan kepada orang yang dituakan lainnya. Misalnya,
kepada paman atau bibi si anak. Atau kepada orangtua temannya, juga kepada guru
di sekolahnya kelak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar